Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya :

"Mendengar kata kesehatan tentu tidak terlepas dari peran serta kantor Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dalam beberapa tahun ini, tepatnya mulai bulan November 2005, nama kantor Dinas Kesehatan Kota Surabaya selalu diiringi dengan nama seorang wanita bernama dr. Esty Martiana Rachmie, yang lebih akrab disapa dengan dr.Esty."
 


Beliau adalah kepala DKK Surabaya yang telah lama mendedikasikan dirinya di bidang kesehatan sejak duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Wanita kelahiran Lamongan ini mengaku mengalami kesulitan ketika mengawali karirnya untuk memimpin DKK Surabaya. ”Menyamakan persepsi itu yang sulit”, ujar Ibu yang memiliki hobi berkebun tersebut. Umumnya orang –orang yang telah sekian lama bekerja di bidang kesehatan sering kali terpatri pada paradigma lama, seperti contoh kecilnya adalah membuat data yang kebanyakan masih manual. Dalam hal ini Ibu yang mengawali karir di sebagai Kepala Puskesmas Glagah, Lamongan tahun 1985 ini mengatakan bahwa zaman bergulir seiring dengan berkembangnya teknologi. ”Tuntutan masyarakat yang sekarang ini berbeda dengan yang lalu”, ujarnya. Maka salah satu program yang diadakan oleh DKK adalah komputerisasi puskesmas – puskesmas di daerah Surabaya.

Walau menghadapi banyak kendala dalam menjalankan tugasnya, beliau mengatakan bahwa menjadi seorang kepala dinas atau pun pimpinan organisasi bukanlah menjadi target dalam hidupnya, melainkan amanah. ”Banyak sekali kesulitan yang harus dihadapi tetapi bagi saya menjadi pimpinan dinas merupakan amanah yang tidak dapat dihindari”, ujar Ibu yang juga menjadi pimpinan organisasi Aisyiyah wilayah Jawa Timur. Sepak terjangnya di bidang kesehatan memang tidak perlu diragukan lagi, mulai dari menjadi kepala puskesmas di sebuah kecamatan kecil di Lamongan selama 3 tahun, kemudian pindah ke puskesmas Turi, Lamongan, pada tahun 1988 hingga tahun 1990. Lalu hijrah ke Surabaya, tepatnya di Puskesmas Manukan hingga tahun 1997, dan akhirnya di puskesmas Gayungan selama tiga tahun. Tahun 2003 menjadi awal tahun beliau membangun karir di kantor DKK Surabaya, sebelum menjadi Kepala DKK, beliau sempat menjadi Kasubdin P2P (Pencegahan Pemberantasan Penyakit) dan Kepala BKKB (Badan Koordinasi Keluarga Berencana) Kota Surabaya. 
 
Ketika beliau diminta pendapat mengenai keadaan kesehatan kota Surabaya, wajahnya berbinar - binar. Semangatnya begitu berkobar menjelaskan bagaimana kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh Kota Surabaya, terutama permasalahan kesehatan. ”Surabaya merupakan kota yang memiliki kompleksitas tinggi, mulai dari kondisi fisik, ekonomi, status penduduk, dan kualitas penduduk”, ujarnya. Tak ayal maka permasalahan kesehatan yang timbul pun semakin kompleks. Untuk memjembatani berbagai macam perbedaan tersebut maka beliau pun menuturkan tiga konsep utama yang dikaji oleh DKK Surabaya, yakni konsep SDM, sarana dan prasarana, serta konsep manajemen. Masing – masing konsep tersebut memiliki beberapa program pengembangan. Konsep SDM meliputi jumlah, jenis dan kompetensi. ”Sebenarnya di Surabaya ini jumlah tenaga yang telah menjadi standar dari Departemen Kesehatan itu masih kurang”, ungkapnya. Tentu saja hal ini menjadi salah satu kendala bagi DKK untuk dapat meningkatkan kualitas kesehatan seperti yang telah direncanakan. Dalam hal ini, pengangkatan pegawai harus melalui proses yang panjang. “Masalah tidak bisa menunggu, maka kami pun mengusulkan diadakannya outsourcing”, tutur Ibu yang pada hari itu mengenakan kerudung coklat sepadan dengan seragamnya. Sedangkan untuk meningkatkan SDM dari segi kompetensi, DKK mengadakan pelatihan kompetensi dalam rangka merubah perilaku untuk dapat melayani masyarakat lebih baik lagi. 

Konsep kedua yang dirancang adalah sarana dan prasarana dalam hal perlengkapan untuk menunjang pelayanan kesehatan. Seperti melengkapi peralatan medis yang belum ada di puskesmas, seperti peralatan gigi, foto meter, alat rekam jantung, dan sebagainya, berdasarkan analisis penyakit yang banyak terdapat di lingkungan masyarakat tersebut. Konsep ketiga merupakan manajemen yang meliputi manajemen SDM dan program. Manajemen program ini salah satunya adalah sistem informasi manajemen. Seperti yang telah diungkapkan di atas, contohnya adalah pengadaan komputer di setiap puskesmas. Hal lain yang sangat diperhatikan DKK dalam menunjang kesehatan Kota Surabaya ini adalah sistem kemitraan. ”Sebenarnya di Surabaya ini banyak sekali potensi yang belum tergali”, ujar Ibu yang memiliki satu orang putri dan dua orang putra ini. Dengan adanya kemitraan maka diharapkan potensi yang belum tergali tersebut akan terasah dengan baik. Salah satu program yang dikenal dikawasan mahasiswa adalah PKL. 

Hal yang paling penting dari semua program, rencana, dan harapan yang telah dibangun oleh DKK Surabaya adalah bagaimana semua program dan perencanaan itu dapat terlaksana berkelanjutan atau terdapat adanya continuitas. Diharapkan dengan program yang terlaksana berkesinambungan ini, maka hasil yang diperoleh pun akan lebih maksimal. Membangun kembali baik pada masyarakat dengan cara memulai dari pembenahan perilaku para provider kesehatan. ”Kita harus sadar bahwa kita bukanlah pegawai pemerintahan yang bertugas untuk menyuruh, tetapi melayani” ujar ibu yang menyukai lagu – lagu Sam Bimbo dan Chrisye ini. ”Mengemas ’bungkusnya’ agar terlihat lebih menarik dan orang pun akan tertarik” lanjutnya. Seperti yang beliau ungkapkan dalam rapat kerja rancangan APBD 2008 bahwa membangun kesehatan merupakan membangun perilaku, maka kesehatan pun akan dengan sendirinya terbina dengan baik apabila kita semua memiliki kesadaran untuk membina perilaku hidup kita

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA :

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dibantu oleh satu Sekretariat dan empat Bidang. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009.

Keterangan:

KEPALA DINAS KESEHATAN
:
dr. Esty Martiana Rachmie
: drg. Febria Rachmanita
Sub. Bagian Penyusunan Program : drg. Primayanti
Sub. Bagian Tata Usaha : drg. Susilorini
Sub. Bagian Keuangan dan Perlengkapan : Niken Nirwana PNA, Amd. Gizi
: dr. Sri Setyani
Seksi Kesehatan Dasar : dr. Kartika Sri Redjeki
Seksi Kesehatan Rujukan : drg. Verra Puspasari Tanoyo
Seksi Kesehatan Khusus : Sufiah Rachmawati, SKM
: dr. Ina Aniati
Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit : dr. Ponco Nugroho Bangun FR.
Seksi Wabah dan Bencana : dr. Mira Novia, M.Kes
Seksi Kesehatan Lingkungan : Nur Ilmiah, SKM
: drg. Yohana Sussie Emissa
Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan : drg. Migit Supriati
Seksi Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan : Hariyanto, SKM
Seksi Registrasi dan Akreditasi : Lilik Endang P, SKM
: drg. Rini Budiati
Seksi Jaminan Kesehatan : Marisulis Setyowati, SKM
Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan : drg. Bisukma Kurniawati
Seksi Kefarmasian : dra. Eryani, Apt.